... urip opo anane kadyo ilining banyu, ora kedhuwuren gegayuhan, ora kejeron pasrahe ...

Friday, August 3, 2007

wanita sempurna

Nasrudin bercakap-cakap dengan seorang teman. “Omong-omong, apa kamu tidak pernah mikir untuk nikah?” tanya sang teman.

“Ya, tentu,”jawab Nasrudin.
”Di masa mudaku, aku bertekad mencari wanita sempurna. Kuseberangi gurun, sampai di Damaskus, dan kukenal seorang wanita yang spiritualis dan cantik, tapi ia tidak tahu apa-apa tentang hal-hal di dunia ini. Kulanjutkan perjalananku, dan di Isfahan kutemukan seorang wanita yang menguasai pengetahuan dunia maupun spiritual, tapi tidak cantik. Kemudian kuputuskan untuk pergi ke Kairo, di mana aku makan malam di rumah seorang lajang cantik, religius, dan mengenal realitas material.”

“Lalu, kenapa kamu tidak menikah dengannya?”

“Nah, itu dia sobat! Sayangnya ia juga mendamba seorang pria yang sempurna.”

saduran dari : La Mujer Perfecta

4 comments:

Sinopi said...

nah... biar pada sadar tuh...
misalnye kalo nyari pasangan yg cakep, ngaca dulu apakah diri sendiri sudah cakep?
bukan apa2, biar nyadar n ngukur diri aja. kadang yg suka ga inget malah jadi pungguk merindukan *datang (hihi)* bulan.
mending kalo titik sampe situ, nah kadang suka jd celeng di ending story nye...
hihi...

bunda said...

nggak ada orang yang sempurna. meskipun manusia ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Tari Mokui said...

Kenapa belum nikah???
pertanyaan yang maha sulittttt untuk dijawab...

Vina Revi said...

jadi kesimpulannya nggak boleh pasang standar tinggi-tinggi, kan?