Gerimis sepanjang senja. Mendung menjelang malam. Bayanganku terpantul
di atas aspal basah. Lampu jalan meremang dalam kelam langit. Ada rasa
sunyi. Ada rasa sepi. Sesuatu yang terasa akrab. Sesosok tubuh lelaki
terlihat terbaring di atas trotoar yang lembab. Sesosok tubuh yang
memohon sedekah. Sesosok tubuh yang memintal harap. Adakah dia
memilikinya? Maka kukenangkan puluhan tubuh yang bergelimpangan. Ratusan
tubuh yang tersapu bencana. Tubuh-tubuh yang tak pernah mengira akhir
tiba dengan cara tak terduga. Adakah pernah mereka memiliki isyarat?
Adakah pernah mereka membayangkan apa yang kini telah terjadi?
Bersalahkah mereka? Apakah sungguh Tuhan telah melupakan mereka?
Malam tiba. Dalam bayangan langit yang gelap. Dan hujan yang turun deras. Langit tanpa bulan. Langit tanpa bintang.
Hanya mendung tebal. Dan sesosok tubuh yang terbaring di atas trotoar
basah. Terbaring di bawah pantulan lampu jalan. Kota seakan
menyemburkan segenap duka laranya dalam tadahan tangan lelaki itu. Berbedakah kita? Tidak. Dalam derita, dalam bencana, kita adalah
satu. Sayang bahwa kita
sering lupa saat kesenangan melimpahi kita. Walau kita tetap memuji
berkah dari-Nya, kita sering alpa dari derita yang bersembunyi di balik
tabir hidup ini. Yang suatu ketika bisa saja muncul dengan tiba-tiba. Dan
tak pernah dapat kita ramalkan. Tak akan pernah.
Tetaplah berharap, kawan. Semoga kita tak pernah kehilangan harapan. Semoga kita tak
akan kehilangan Dia yang sesungguhnya berada di balik kehidupan kita.
Ya, janganlah kita bersembunyi di balik jubah-Nya karena Dia selalu ada
di balik setiap kehidupan kita semua. Tanpa kecuali. Sebab
jika tidak begitu, untuk apa kita percaya bahwa Dia ada? Hujan menderas
malam hari. Hujan dengan begitu banyak duka dan harapan yang memenuhi
bumi. Memenuhi setiap kehidupan di baliknya. Semoga dari segala bencana
dan kekelaman ini terbitlah kesegaran baru di hari esok.
Kita, kita semua menanti fajar baru yang cerah. Tetap dengan harapan.
Tetap dengan berpegangan tangan. Tetap dengan keyakinan bahwa apa yang
telah terjadi adalah pada salah seorang dari antara kita adalah juga mungkin terjadi pada kita semua. Hanya Dialah pemilik kita. Dan hanya Dialah milik kita semua. Kita semua.
Buat kawan-kawan yang sedang tertimpa bencana di berbagai belahan tempat, semoga makin kuat dan tetaplah tegar. Be strong, guys !!
1 comment:
semoga saudara Yang lagi tertimpa bencana alam Saat ini dikuatkan hatinya ya mas
Post a Comment